Skip to main content

Posts

Featured

Kaus Biru

 Malam itu, aku hanya terpaku di kamarku. Pandanganku kosong, pikiranku berisik. Aku tidak bisa menjelaskan perasaanku saat itu. Semuanya bercampur: tidak tenang, berantakan. Kepalaku terasa penuh, seakan tak ada lagi ruang kosong. Perasaanku seperti diinjak oleh pikiranku sendiri. Aku hanya bisa menyeka air mata yang menggantung di sudut mataku. Seharusnya, aku menabur senyum, bukan menambah beban. Seharusnya, aku memberi rasa hangat, bukan menularkan lelah. Seharusnya… seharusnya begitu.

Latest posts